Tuesday, March 07, 2006

SomeOne

Betul banget kan apa yang ada dalam pikirku selama ini. Kau datang tak diundang dan kau pergi sesuka hatimu, tak kuusir. Kepergianmu dalam setiap menit seperti biasanya sama sekali tak menjadi inginku, tapi aku juga tak berhasrat kau kan kembali seperti semula atau lebih baik dan lebih buruk. Akhirnya seperti biasa pula, kau pergi karena merasa aku terlibat dalam satu masalah yang tadinya aku sendiri belum faham, kemudian kau datang ketika kau membutuhkanku. Sungguh, sudah biasa sekali itu terjadi pada sosok seorang inung. Seseorang yang mengenalnya baik, merasa deket dengannya, pergi ketika merasa tak suka (tanpa ditahan). Dan datang ketika hadirnya sosok seorang inung sangat dibutuhkan, ups...entah sangat entah sekedar, peduli amat. Yang jelas, two thumbs for u nung whose the right feeling 'bout anyone.

i'm not sure whether it's good for me or not

Aku tahu, aku bisa mengerti arti yang aku dapat dari sikap salah seorang sahabatku. Aku selalu percaya kalau aku bisa membaca salah satu karakternya. Ternyata memang benar dugaanku. Memang selalu ada yang aneh dalam dirinya terhadapku jika ada masalah yang melibatkanku, kusadari ataupun tanpa kesadaran sedikitpun. Setelah aku analisa, aku duga dan aku gali dari berbagai fakta dan opini yang masuk, akhirnya aku tahu jawabnya, dan aku yakin jawab ini ada benarnya. Mungkin aku salah dengan kesenangan yang aku dapati kemarin setelah mendapat kabar dari HRD tentang akan ditransfernya aku ke departemen lain. Salah jika aku merasanya jalan yang baik bagiku. Karena sekarang yang ada, kontroversi sudah menganak sungai. Banyak yang tak menyukai keberadaanku nanti di departemen itu. Bagaimana tidak? Yang aku tahu dan aku kira ternyata salah. Yang aku kira itu baik bagiku, ternyata dibalik itu ada yang dirugikan. Salah seorang harus keluar dan akhirnya aku gantikan. Aku pikir emang orang itu mengundurkan diri, ternyata bukan. Dan aku harus menggantinya setelah ia dikeluarkan. Suspect gak bermasalah, karena memang dia orang yang sangat baik dan sabar dengan segala yang ia terima, justru yang membuat opini2 kontra adalah orang lain, yang memang aku akui opini itu benar. Tapi gimana lagi, toh itu keputusan atasan dan memang atasan disini tuh suka bikin alasan yang gak masuk akal, padahal dibalik itu memang mereka menginginkan yang terbaik bagi diri mereka sendiri tanpa memperdulikan pihak suspect. Ya udahlah terserah pihak2 yang kontra, aku terima apa adanya, dari hati yang kecil aku memang tau keberadaanku disitu mestinya ga terjadi. Tapi aku sendiri dibalik ini semua tak tahu apa-apa. Sebagai bawahan aku hanya pasrah pada Allah, dan menerima apapun keputusan yang diberikan atasan-atasan itu padaku. Toh aku gak punya kekuatan apa-apa, aku juga gak punya cukup kendali dengan segala gosip yang mencuap. Apakah benar sikap yang tercermin dari diri sahabatku dua hari terakhir ini karena melibatkanku pada masalah diatas? Karena memang yang aku tahu, dia akan selalu berada di barisan paling depan terhadap segala kontroversial masalah di bumi ia berdiri. Ehm … I’m just receiving and waiting for anything will happen to me.