Monday, May 01, 2006

kiamat memang sudah dekat

Kemarin aku jalan-jalan pake motor, bukan melihat tempat2 atau taman2 wisata pada hari minggu, melainkan menelusuri dan menatapi tempat2 “tragedi wisata” (yah, aku rasa nama tragedi wisata is okay). Kekayaan orang nomer satu di Tuban itu kini tinggal bangkainya saja, ada yg masih tersisa kerangkanya, ada pula yang sudah hancur lebur tanpa sisa. Rumah rindang itu kini meninggalkan asap dan abu hitam, kantor2 dan kemewahan2 lain pun tinggal puing2 dan pecahan2 kaca dikelilingi para wartawan, wartawati dan para aparat. Tiada kata indah menguraikan kejadian itu, semua sudah terpapar begitu pahitnya melalui media2 yang sedang hot saat ini. Ada tragedi, ada pula kelucuan namun menyedihkan. RS Medika Mulia adalah salah satu kekayaan pribagi suami Haeny (H. Ali Hasan), yang saat itu masih berbaring banyak pasien, namun ... karena ketakutan mereka akan terjadinya tragedi lagi disana, banyak diantara pasien melarikan diri tanpa menyelesaikan administrasi, bahkan mereka dengan sempoyongan bersama keluarga, menyelamatkan diri mencari RS lain, ah ... konyol dan ... bener2 tragis. Gak kebayang seandainya SPBU di depan RS Muhammadiyah itu meledak, syukur mereka mau mengerti keluhan masyarakat sekitar, sehingga hanya merusaknya tanpa ada pembakaran. Ehm ... inilah tragedi anarkis yang dahsyat di kota kelahiranku, gmn rasanya nanti kalau kiamat tiba ya ... Ya Allah, ampunilah dosa hamba. Astaghfirullahal ‘adhim. Pemandangan di tempat2 tragedi itu, kemarin masih menyisakan ratusan penonton dari seluruh pelosok desa dan kota, tak hanya itu, bahkan aparat dan para wartawan atau wartawati pun masih dengan sibuknya meliput cuilan2 puing melalui perlatan dan keterampilannya. Yang menyedihkan sekarang, salah satu teman dekatku, yang sering main ke rumah, dan aku pun pernah mengunjungi rumahnya, istrinya yang ramah dan anaknya yang lucu, kini dilarikan ke RS Surabaya karena tertembus peluru di punggungnya (Brigadir Tatang_red), semoga cepat sembuh ya mas, kami sekeluarga mendo’akanmu.