Tuesday, May 09, 2006

dasar cowok

berteman di dunia cyber bagiku menyenangkan, bisa menghibur banget, pokoknya banyak enaknya deh, banyak asyiknya daripada tidaknya. tapi ... begitu lama aku ndak bisa masuk ke chat room, akhirnya aku bisa, ternyata banyak ga enaknya bergabung disitu. abis ... banyak yang pm aku, tus...berteman, minta add, udah gitu ... eh ... ga sekali dua kali banyak yang ngomongin masalah2 yang haram, uh ... pokoknya i dont like it at all.

gak sekali dua kali aku ignore, tp ya kok masih ada saja yg gitu ya, kadang aku liatin pic aku, dengan harapan mereka berenti krn aku pake jilbab, eh masih aja gituh, ya udah deh ndak mau bergabung ama mereka lagi, kapok dah.

BIADAB

Astaghfirullahal ‘adhiim...

Entahlah, apa yang terkandung dalam jiwaku, sehingga aku selalu ingin memberontak, ingin teriak dan lari tuk menghindari berita2 semacam itu, dari dulu aku paling benci dengan berita mengenai “pemerkosaan.” Mungkin tak semua wanita mengalami hal yang sama denganku, mungkin malah ada yang tertarik melihat dan membacanya tuk referensi dan pengalaman sehingga mereka bisa waspada dari kisah2 itu. Tapi ... aku selalu tak kuat dan mengurungkan inginku tuk meneruskan kisahnya. Suatu perbuatan yang bagiku ... sangat BIADAB

Pagi tadi, aku buka komputer dan seperti biasa aku langsung cek email di outlook expresku, tapi pagi ini sarapan email sungguh tidak mengasyikkan, bahkan sempat menitikkan butiran2 hangat dari mata anugerah Ilahi ini. Setelah aku buka inboxku, salah satunya ada email yang berjudul “Surat Fatimah menggemparkan kota Baghdad.” Aku lihat rasanya ga cukup waktuku tuk membaca di depan monitor, akhirnya aku print out, begitu aku baca, di ruang lain yang sepi ini, tiada seorang pun kecuali aku dan Malaikat Roqib dan Atit (mungkin setan juga ada ya, hehe) dan kusadari Allah pun menyaksikanku. Selembar, dua lembar, tiba2 aku disapa seseorang yang baru masuk dan mengagetkanku dengan pertanyaan serta keingin tahuan kenapa aku seperti itu. Tak terasa ternyata aku menangis, hiks...astaghfirullah, perbuatan biadab itu dilakukan kepada saudara muslimahku, saudara seagamaku, keluarga dari umat Muhammad di negeri sebrang sana, bahkan aku rasa melebihi perbuatan setan, bener2 iblis. Mungkinkah aku salah jika berfikir bunuh diri lebih baik daripada menderita yang amat sangat menyakitkan itu? Whuaaaa, sudah ... aku tak mau cerita banyak disini, karena aku tak punya kekuatan jiwa untuk itu.

Aku hanya minta do’a dari sahabat semua, untuk saudara2 muslim dan muslimah di negeri sebrang sana.